Punya impian? Kejarlah!
Table of Contents
Kata orang, awal dari sebuah kesuksesan adalah niat yang kuat kemudian disusul dengan usaha. Karena sudah memiliki target maka saya pun mulai berencana untuk menyisihkan uang dan menabungnya untuk persiapan ke Palu. Namun manusia hanya bisa berencana dan Allah yang menjadi penentu, kebutuhan hidup yang mendesak akhirnya membuat saya kesulitan untuk menabung bahkan saat peralihan tahun 2015 ke 2016, saya tak memiliki uang tabungan sama sekali. Disinilah saya mulai panik, mungkinkah impian tersebut dapat diwujudkan? Namun saya tetap mencoba meyakinkan diri bahwa bagaimanapun caranya, saya harus berusaha ke Palu dan menyaksikan gerhana tersebut.
Saya percaya, saat kita memiliki sebuah impian, kemudian ada niat untuk meraihnya, ada usaha untuk mencapainya, dan doa untuk melengkapinya, insyaallah impian itu akan dapat terwujud.
Kekuatan Doa
Doa, jangan pernah mengabaikan hal tersebut. Doa adalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Allah, Sang Pencipta yang mengatur segalanya. Saat impian saya sudah mulai kabur dan tak jelas disitulah saat dimana saya bersungguh-sungguh berdoa untuk impian tersebut, berharap diberikan kemudahan untuk menyaksikan indah ciptanNYA. Tentu saja doa harus diiringi usaha dan saya pun berpikir usaha apa yang dapat saya lakukan hingga akhirnya terpikir untuk menjual kacamata filter matahari yang memang mulai diminati saat itu namun kemudian saya kembali terkendala dengan modal. Doa lagi-lagi menjadi tempat curhat saya saat itu.
Bulan Februari menyapa dan belum banyak berubah tapi saya tetap tidak menyerah, terus mencari cara dan tak berhenti berdoa hingga akhirnya usaha saya dijawab:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” QS. Ath Thalaaq:2-3
Nominal 5 digit masuk di rekening saya, ternyata itu adalah honor yang dikirim oleh Majalah KawanKu karena telah membantu meliput acaranya beberapa bulan yang lalu (Baca: Lewati batas diri), berbekal modal tersebut akhirnya saya pun memulai usaha saya, mencari pedagang yang menjual kacamata filter matahari dengan harga grosir. Usaha tersebut bisa saya katakan lancar bahkan sangat lancar sampai-sampai stok barang yang saya miliki tak bisa menahan banjir pesanan yang terus datang setiap harinya. Sayangnya permintaan yang tinggi tak seimbang dengan jumlah stok barang yang saya miliki. Saya kembali mengaduh lewat doa tentang masalah modal yang kurang sehingga tak mampu membeli banyak stok barang untuk membendung jumlah pemesan yang begitu banyak. Dan sekali lagi, doa saya terjawab. Saya tiba-tiba mendapat pinjaman modal yang begitu besar meskipun tak meminta sebelumnya.
***
5 Maret, saya akhirnya berada di Bandara Sultan Hasanuddin bersama 2 orang teman sesama pecinta astronomi, bersiap untuk ke Palu dengan harapan yang sama, ingin menyaksikan keindahan ciptaan Allah. Saya percaya, saat kita memiliki sebuah impian, kemudian ada niat untuk meraihnya, ada usaha untuk mencapainya, dan doa untuk melengkapinya, insyaallah impian itu akan dapat terwujud.
Cerita tentang Palu dan Gerhana Matahari masih akan saya lanjut pada postingan berikutnya yah :)
Posting Komentar