Pengalaman pertama menggunakan GO-JEK
Table of Contents
GO-JEK, nama ini memang sudah tak asing lagi di telinga apalagi untuk warga Makassar. Perusahaan penyedia aplikasi pemesanan ojek via online ini sebelumnya telah sukses di Jakarta dengan jumlah driver saat ini setidaknya 20 ribu orang. Sukses itu pun membuat gojek bersemangat untuk melebarkan sayapnya ke Kota Makassar. Kehadiran gojek tentu saja disambut baik masyarakat karena memberikan satu lagi opsi transportasi untuk kota yang mengejar gelar sebagai kota dunia ini.
Karena penasaran, saya pun akhirnya mencobanya. Saat ini saya memang belum memiliki kendaraan sendiri sehingga sangat bergantung pada kendaraan umum atau boncengan gratis :D Saat itu saya sedang di Mall Ratu Indah dan kalau dihitung-hitung biaya untuk pulang ke rumah sekitar Rp. 20.000 dengan rincian 2x Rp. 5000 untuk pete-pete dan Rp.10.000 untuk ojek masuk perumahan sedangkan saat memeriksa tarif Gojek hanya Rp. 15.000 jadi saya memutuskan untuk menggunakan layanan gojek. Berikut langkah-langkah menggunakan layanan gojek sesuai pengalaman saya:
1. Unduh aplikasinya
Go-Jek bukalah aplikasi berbasis web yang bisa langsung diakses pada halaman tertentu sehinggu ketika ingin menggunakannya kamu harus mengunduhnya terlebih dahulu. Tenang saja, aplikasinya saat kecil kok, hanya sekitar 10 MB (ukuran pada tahun 2015 sedangkan saat update tulisan ini di 2025 ukurannya sudah mencapai 74,56 MB). Aplikasi ini juga sangat mudah digunakan karena semua layanan dimunculkan pada menu utama.Ada beberapa layanan di menu utama diantaranya:
Setelah semua proses selesai akan ada notifikasi dalam Bahasa Inggris yang berbunyi seperti ini “Kami akan menginformasikan jika ada pengendara (gojek) yang tersedia”. Tak lama setelah itu ponsel saya berdering.
“Halo ini Bapak Fadly?” tanyanya.
“Pesan Gojek di depan MARI yah? Saya menjemput di bagian mana?”
Kurang lebih seperti itulah telpon singkat dari pengendara gojek yang akan menjemput. Sekitar 5 menit atau lebih saya menunggu akhirnya ia datang.
“Bapak Fadly kan?” tanyanya memastikan. Saya awalnya tak mengenalinya soalnya pengendara gojek biasanya menggunakan jaket berwarna hijau, jaket khas gojek sedangkan yang datang menggunakan jaket hitam. Ternyata itu jaket hijau yang sengaja dibalik karena seharian telah digunakan sisi lainnya sehingga untuk menghilangkan bau jadi perlu di angin-anginkan :D
“Mau pakai masker?”
“Tidak usah, Makasih” jawabku.
Kami pun meluncur melewati jalan yang padat dengan kendaraan, maklumlah sedang malam minggu sehingga jalanan agak ramai oleh mereka yang menghabiskan waktu libur bersama orang-orang terdekat. Pengendara gojeknya sangat ramah, dia tak henti-hentinya menjawab pertanyaan-pertanyaan penasaran saya tentang layanan tersebut. Sesekali kami berpapasan dengan sepasang pemuda dan pemudi berboncengan atau sebuah keluarga dengan 2 orang anak yang dibonceng. Mereka malam mingguannya bersama seseorang yang disayang sedangkan saya masih boncengan sama tukang gojek :D Tak apalah itulah kehidupan. Saya cukup bersyukur dengan kehidupan ini, bersyukur karena tiba di rumah dengan selamat. Punya pengalaman dengan Gojek? Yuk bagi cerita juga di kolom komentar.
- Go Send untuk pengiriman barang
- Go Ride untuk layanan pemesanan ojek
- Go Food untuk pemesanan makanan
- Go Mart untuk berbelanja
2. Menentukan lokasi saat ini dan tujuan
Setelah memilih layanan, waktunya menentukan lokasi penjemputan dan juga lokasi tujuan. Gunakan bar pencarian untuk mencari lokasi atau gunakan google map yang tersedia agar lokasi lebih akurat. Setelah menentukan keduanya, aplikasi akan memunculkan jarak dan jumlah biaya yang akan dibayar. Disini saya mengisi lokasi penjemputan: Mall Ratu Indah dan lokasi tujuan: Jl. Kima. Jarak yang ditempuh 15,22 KM dan tarifnya adalah Rp. 15.0003. Mau dijemput sekarang atau nanti?
Pengguna layanan gojek bebas menentukan waktu penjemputan. Hal ini akan sangat berguna jika suatu saat handphone lowbet sehingga bisa menentukan waktu penjemputan sebelum handphone benar-benar mati. Karena waktu itu saya ingin dijemput sekarang maka saya memilih “Pickup Now” kemudian pilih “Next”.4. Membuat akun
Jika belum membuat akun Gojek maka saat pemesanan pertama, pengguna harus mendaftar dulu. Info yang dibutuhkan cukup email, nama pengguna, dan nomor yang akan dihubungi untuk konfirmasi pemesanan.Setelah semua proses selesai akan ada notifikasi dalam Bahasa Inggris yang berbunyi seperti ini “Kami akan menginformasikan jika ada pengendara (gojek) yang tersedia”. Tak lama setelah itu ponsel saya berdering.
“Halo ini Bapak Fadly?” tanyanya.
“Pesan Gojek di depan MARI yah? Saya menjemput di bagian mana?”
Kurang lebih seperti itulah telpon singkat dari pengendara gojek yang akan menjemput. Sekitar 5 menit atau lebih saya menunggu akhirnya ia datang.
“Bapak Fadly kan?” tanyanya memastikan. Saya awalnya tak mengenalinya soalnya pengendara gojek biasanya menggunakan jaket berwarna hijau, jaket khas gojek sedangkan yang datang menggunakan jaket hitam. Ternyata itu jaket hijau yang sengaja dibalik karena seharian telah digunakan sisi lainnya sehingga untuk menghilangkan bau jadi perlu di angin-anginkan :D
“Mau pakai masker?”
“Tidak usah, Makasih” jawabku.
Kami pun meluncur melewati jalan yang padat dengan kendaraan, maklumlah sedang malam minggu sehingga jalanan agak ramai oleh mereka yang menghabiskan waktu libur bersama orang-orang terdekat. Pengendara gojeknya sangat ramah, dia tak henti-hentinya menjawab pertanyaan-pertanyaan penasaran saya tentang layanan tersebut. Sesekali kami berpapasan dengan sepasang pemuda dan pemudi berboncengan atau sebuah keluarga dengan 2 orang anak yang dibonceng. Mereka malam mingguannya bersama seseorang yang disayang sedangkan saya masih boncengan sama tukang gojek :D Tak apalah itulah kehidupan. Saya cukup bersyukur dengan kehidupan ini, bersyukur karena tiba di rumah dengan selamat. Punya pengalaman dengan Gojek? Yuk bagi cerita juga di kolom komentar.
Gambar pertama diambil dari: trentech.id

Posting Komentar