Mengenal Open Source

Table of Contents
Open source

Senja menyapaku... mentari nampaknya sudah berkemas menyinari sisi bumi lainnya, sisi bumi yang saat ini sedang kegelapan dan tertidur. Suara radio terdengar begitu merdu menemaniku merangkai kata demi kata yang muncul secara perlahan dilayar seiring jari-jariku yang menari diatas keybord. Hari ini rasanya aku ingin membagikan pengalamanku tentang menggunakan Linux tapi rencana itu tertunda, aku ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang open source(dan juga close source), Linux itu termasuk open source loh.

Apa itu Open Source?

Gimana yah menjelaskannya, aku sih sebenarnya mengerti tapi sulit menjelaskannya :D Open source atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai sumber terbuka adalah sekumpulan script, kode atau program dimana pembuat program menyediakan kode sumbernya. Bingung kan dengan penjelasannya? aku juga bingung menjelaskannya :D biar lebih mengerti, aku akan memberikan sebuah ilustrasi singkat.

Ada dua toko roti terkenal. Rasa kedua roti tersebut hampir sama demikian juga dengan harganya, yang membedakan antara keduanya adalah resep yang diberikan kepada para pembeli. Toko roti pertama hanya menjual roti saja sehingga pelanggan hanya bisa menikmati roti tersebut tanpa pernah mengetahui bagaimana cara membuatnya, apa saja bahan-bahan yang diperlukan. Toko roti pertama membuat pelanggannya bergantung kepadanya, dalam artian bahwa "Jika ingin merasakan roti ini, silahkan beli disini" sedangkan toko roti kedua berbeda, ia memberikan resep rotinya pada setiap pembeli yang datang sehingga pembeli tidak hanya menikmati roti tersebut tapi mereka juga bisa mencoba membuat roti sendiri menurut selera dan kreatifitas mereka.

Sekarang mari kita ambil kesimpulan dari kisah diatas. Open source ibarat toko roti kedua, sedangkan close source ibarat toko roti pertama. Open source adalah program yang memberikan kode terbuka untuk para penggunanya sehingga pengguna tersebut tahu apa saja yang terkandung pada program yang digunakannya Pengguna dapat mempelajarinya dan bebas untuk memodifikasi program tersebut, berbeda dengan close source yang menutup programnnya sehingga memodifikasinya merupakan salah satu pelanggaran hak cipta menurut mereka.

Manfaat menggunakan Open Source?

Pertanyaan ini tentunya menjadi tanda tanya besar untuk pembaca, termasuk juga kepadaku (ketika pertama kali mengenal open source). Sebenarnya apa sih manfaatnya open source? Kan sama aja dengan close source, sama-sama digunakakan juga. Baiklah aku akan menjawab pertanyaan tersebut dengan kembali pada ilustrasi pedagang roti tadi.

  • Open Source membantu kita untuk belajar

Seorang yang pada awalnya tidak suka memasak tapi ketika menjumpai ada banyak resep dirumahnya, suatu saat ia akan mulai mencoba karena ia memiliki salah satu petunjuk utama yaitu "Resep". Berbeda dengan mereka yang tidak mempunyai resep, meskipun ia ingin mencoba, ia harus memulai dari awal, mencoba mencari resep atau menebak-nebak bahan-bahan apa yang membentuk suatu makanan, dan sayangnya pada proses ini banyak yang menyerah.

  • Hasil lebih baik

Kadang kita menjumpai keadaaan ketika mengatakan "Sepertinya bagus kalau menambahkan ini" atau "warnaya seharusnya seperti ini" hal ini sering dijumpai juga pada suatu program yang tidak sesuai dengan keinginan kita, misalnya saja warnanya yang terlalu gelap, kita ingin yang sedikit lebih terang, kita ingin yang berbahasa Indonesia, dan berbagai keluhan lain, namun karena bukan kita yang membuat program tersebut, kita hanya bisa berharap dan menunggu versi sesuai keinginan tersebut muncul. Berbeda dengan open source, karena ia merupakan sumber terbuka, kita bisa mencoba mempelajari kodenya, mengeditnya sesuai keinginan sehingga hasilnya lebih baik. Contoh sederhana tentang hal ini adalah blog, ketika kita tidak diberikan hak untuk memodiifkasi tampilannya, aku yakin seluruh blog akan memiliki tampilan yang sama dan ini akan sangat membosankan.


PC Linux

  • Kualitas yang tinggi

Mengapa aku mengatakan demikian? Kembali lagi aku merujuk pada alasan pertama, karena open source itu sumber terbuka maka ketika terjadi kesalahan, komunitas open source tersebut akan segera mencari kode yang lebih baik. Inilah alasan utama mengapa open source periode updatenya lebih cepat dibanding close source.

  • Harga relatif terjangkau (bahkan gratis)

Masalah harga, tentunya ini menjadi salah satu kendala teruta bagi golongan menengah kebawah. Inilah salah satu perbedaan besar antara close source dan open source. Close source tentunya memiliki target harga yang tinggi dan memiliki lisensi yang melindungi produknya dari pelanggaran hak cipta berbeda dengan open source yang lagi-lagi memiliki sumber terbuka yang mudah di dapatkan dan memiliki lisensi GNU (Apa itu GNU? aku akan menjelaskannya pada kesempatan lain), hal ini yang membuat open source itu relatif terjangkau bahkan "Gratis". Aku bahkan tidak mengeluarkan uang sedikit pun ketika menginstal Linux OS kecuali ongkos internet untuk download filenya :)

Setelah penjelasan-penjelasan tadi, apakah masih ada alasan untuk menolak open source?

Aku hanya mencoba menulis dari sudut pandangku, aku ingin melihat bangsa ini lebih berkembang, tidak hanya menjadi seorang "Pemakai" bahkan "Pembajak" tapi bagaimana ia menjadi seorang "Pemakai sekaligus Pengembang"

Sebagai catatan untuk pembaca, Tulisanku ini tidak bermaksud merendahkan close source, aku menghargainya dan bahkan beberapa program yang termasuk kategori tersebut masih kugunakan. Aku hanya mencoba menulis dari sudut pandangku, aku ingin melihat bangsa ini lebih berkembang, tidak hanya menjadi seorang "Pemakai" bahkan "Pembajak" tapi bagaimana ia menjadi seorang "Pemakai sekaligus Pengembang". Sebelum mengakhiri tulisan ini, aku ingin memberitahu sesuatu rahasia umum, Google Chrome, Firefox atau Opera yang saat ini kalian gunakan, itu open source loh :)

Posting Komentar