Objek Wisata Sulawesi Selatan

Table of Contents
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki jutaan pesona. Lautan dan pegunungan yang menghiasi wajah negeri ini memberikan berjuta maha karya indah, memberikan perbedaan yang semakin membuat warganya sadar bahwa perbedaan itu bukanlah faktor pemisah tapi perbedaanlah yang membuat kita saling melengkapi satu sama lain di bawah sebuah semboyan “Bhineka Tunggal Ika”

Budaya, bahasa, adat,  suku, kekayaan alam dan jutaan warisan berharga lainnya telah diberikan oleh tanah pertiwi dan semua itu menjadi hak kita untuk menjaga dan melestarikannya hingga ia dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Sayangnya sebagai warga negara, kita cenderung terlupa dengan keindahan alam yang dimiliki oleh bangsa ini. Kita dibuat takjub oleh keindahan-keindahan alam yang dimiliki oleh negara lain hingga tak heran jika warga negara kita berbondong-bondong keluar negeri hanya untuk refreshing, entah hanya ingin melihat air terjun, mandi air panas, menikmati pegunungan, padahal negara kita juga memiliki keindahan yang lebih baik dari itu.

Menurutku, salah satu kelemahan yang dimiliki oleh objek wisata di negeri ini adalah kurangnya dalam hal pemeliharaan, perawatan dan pengawasannya sehingga banyak objek wisata berkurang nilai keindahannya. Untuk itulah perlu perhatian bukan hanya dari pemerintah tapi juga dari warga sekitar objek wisata agar objek wisata tersebut terjaga kelestariannya.

Apa yang akan terbayang dalam benak kita saat seseorang bertanya “Apa saja objek wisata di Indonesia?” aku yakin sebagian besar akan menjawab “Candi Borobudur, Danau Toba, Pantai Kuta, Taman Laut Bunaken dan Pulau Komodo” dan menurutku jawaban itu wajar karena objek wisata tersebut terkenal tak hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri namun apakah hanya itu objek wisata yang kita miliki? Tentunya tidak, tanah air tercinta memiliki jutaan objek wisata indah namun hanya sebagian besar yang terkenal secara luas, sedangkan sisanya hanya dikenal oleh masyarakat lokal.

Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang juga memiliki objek wisata indah. Dengan luas sekitar  62.482,54 km²  dan terbagi menjadi 24 Kabupaten/Kota, tentunya Sulawesi Selatan tak lepas dari berbagai objek wisata antara lain wisata pantai, hutan, pegunungan, permandian air panas, peninggalan bersejarah, hingga kuliner yang bermacam rasa melengkapi keragaman warisan tanah pertiwi.
Berikut beberapa jenis wisata yang dapat dijumpai di Sulawesi Selatan

Pantai Kupa
Pantai Kupa terletak di Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Panorama alam pasir putih akan menjadi pemandangan yang menyambut pengunjung saat mendatangi objek wisata ini. Tak hanya itu, ekosistem wisata lainnya yang dijumpai di daerah ini adalah taman laut yang tersebar di tiga pulau yang berada di sekitar pantai Kupa, yaitu Pulau Dutungeng, Pulau Batu Kalasi dan Pulau Bakki.

Wisata Alam Bantimurung
Taman Wisata Bantimurung adalah salah satu objek wisata yang menjadi primadona di Kabupaten Maros. Tak hanya dikenal oleh masyatakat lokal namun Bantimurung dikenal hingga keluar negeri sebagai "Kingdom of Butterfly". Sebutan sebagai kerajaan kupu-kupu ini diberikan karena Bantimurung merupakan habitat alami kupu-kupu, lebih dari 250 spesies hidup disini. Selain itu, bantimurung juga dikenal dengan air terjunnya yang menjadi objek wisata permandian.

Pantai Lumpue
Pantai Lumpue adalah panorama pantai pasir putih yang membentang luas yang dihiasi oleh pohon-pohon kelapa dan bukit batu yang terjal letaknya di Kecamatan Bacukiki, sebelah selatan jantung kota pare-pare.

Fort Rotterdam
Fort Rotterdam adalah sebuah benteng yang di bangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X. Pada awalnya benteng ini bernama Benteng Ujung Pandang. Di dalam benteng ini terdapat rumah panggung khas Gowa tempat Raja dan keluarganya tinggal namun pada akhirnya benteng ini direbut oleh Belanda atas perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Setelah itu Belanda menata ulang benteng ini dengan arsitektur Belanda dan diubah namanya menjadi Fort Rotterdam.

Mesjid Jami Palopo
Mesjid Jami Palopo merupakan salah satu objek wisata sejarah yang berada di Kota Palopo. Mesjid ini merupakan masjid kerajaan Luwu yang didirikan pada tahun 1604 M oleh Raja Luwu yang bernama Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe. Sebuah kepercayaan yang diyakini oleh sebagian masyarakat Kota Palopo bahwa seseorang belum dikatakan resmi menginjakkan kaki di kota Palopo apabila dia belum menyentuh tiang utama Mesjid Tua Palopo.

Pisang Epe
Pisang Epe adalah salah satu makanan khas kota Makassar. Makanan ini banyak dijumpai di sekitar Pantai Losari menjelang senja dan menjadi salah satu tujuan wisata kuliner. Sepeti namanya, makanan ini terbuat dari pisang raja/pisang kepok yang dibakar. Namun tak sembarang pisang yang digunakan, harus yang belum terlalu masak dan tidak lembek. Setelah dibakar, pisang tersebut ditekan hingga gepeng kemudian dilumuri dengan saos. Saos tersebut terbuat dari gula merah/gula aren yang dicairkan namun seiring perkembangan zaman, saos tersebut kini semakin bervariatif.

Pisang Ijo
Selain pisang epe, wisata kuliner yang bisa dijumpai di Makassar adalah Pisang Ijo, makanan ini merupakan hasil olahan dari Pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau dengan saos yang terbuat dari santan yang dicampur daun pandan dan disajikan dalam keadaan dingin. Pisang hijau sangat banyak dijumpai pada bulan ramadhan karena teksturnya yang lunak dan tersaji dalam keadaan dingin membuatnya sebagai salah satu hidangan primadona untuk berbuka puasa

Posting Komentar